Zaman Paleolitik Jepang berlangsung dari sekitar 100.000 hingga 30.000 SM,
dimulai dari penggunaan perkakas batu dan berakhir sekitar 12.000 SM pada akhir zaman es terakhir yang sekaligus awal dari periode Mesolitik zaman
Jōmon. Bukti-bukti
penggalian arkeologi menunjukkan kepulauan Jepang sudah dihuni orang sejak
35.000 SM. Kepulauan Jepang
terpisah dari daratan Asia setelah zaman es terakhir sekitar 11.000 SM. Setelah
terungkapnyapengelabuan
zaman Paleolitik Jepang oleh peneliti amatir Shinichi Fujimura, bukti-bukti
asal zaman Paleolitik Bawah dan zaman Paleolitik Tengah yang diklaim oleh Fujimura dan rekan-rekan telah
diteliti ulang dan ditolak.
Zaman Jōmon
Zaman Jōmon berlangsung dari sekitar 14.000 SM hingga 300 SM. Tanda-tanda pertama peradaban dan pola hidup stabil
manusia muncul sekitar 14.000 SM dengan adanya kebudayaan Jōmon yang bercirikan bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik. Mereka tinggal di rumah-rumah yang dibangun di atas
tanah yang digali dan di atasnya didirikan rumah beratap dari kayu. Orang zaman
Jōmon sudah mengenal bentuk awal dari pertanian, namun belum mengenal cara menenun kain dan pakaian
dibuat dari bulu binatang. Orang zaman Jōmon
mulai membuat bejana tanah liat yang dihias dengan pola-pola yang
dicetakkan ke atas permukaan bejana sewaktu masih basah dengan menggunakan
tongkat kayu atau tali atau simpul tali. Walaupun hasil penelitian menimbulkan
keragu-raguan, menurut tes penanggalan radiokarbon, beberapa contoh tembikar tertua di dunia
berasal dari Jepang, disertai pisau belati, giok, sisir dari kulit kerang, dan
barang-barang keperluan rumah tangga lainnya berasal dari abad ke-11 SM. Boneka
tanah liat yang disebut dogū juga ditemukan dari situs ekskavasi.
Barang-barang rumah tangga menunjukkan kemungkinan ada rute perdagangan yang
jauhnya sampai ke Okinawa. Analisis DNA menunjukkan bahwa penduduk asli Hokkaido dan bagian utara Pulau Honshu yang disebut suku Ainu adalah keturunan orang
zaman Jōmon dan merupakan keturunan dari manusia pertama penghuni Jepang
Zaman Yayoi
Zaman Yayoi berlangsung dari sekitar 400 SM atau 300 SM hingga 250 Masehi.
Dari situs arkeologi kota Yayoi, distrik Bunkyō, Tokyo ditemukan
artefak asal zaman yang kemudian disebut zaman Yayoi.
Pada awal zaman Yayoi, orang Yayoi sudah mulai dapat menenun, bertanam padi,
mengenal perdukunanserta pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang
dipelajari dari Korea atau Cina. Sejumlah
studipaleoetnobotani menunjukkan teknik menanam padi di sawah dan irigasi sudah
dikenal sejak sekitar 8000 SM di Delta Sungai
Yangtze dan menyebar
ke Jepang sekitar 1000 SM.
Dokumen tertulis yang pertama kali menyebut Jepang adalah Buku Han Akhir asal 57 Masehi. Buku tersebut
mengisahkan, "Di seberang lautan dari Distrik Lelang tinggal orang-orang Wa.
Mereka ada lebih dari dari 100 suku, mereka sering datang dan membayar
upeti." Catatan Sejarah Tiga Negara dari abad ke-3 mencantumkan negara
yang terbentuk dari kumpulan 30 suku-suku kecil yang diperintah oleh dukun
wanita bernama Himiko dari Yamataikoku.
Semasa Dinasti Han dan Dinasti Wei,
pengelana Cina tiba di Kyushu dan mencatat tentang para penduduk
yang tinggal di sana. Menurut para pengelana Cina, mereka adalah keturunan dari
Paman Agung (Tàibó) dari negara Wu.
Penduduk di sana juga menunjukkan ciri-ciri orang Wu pra-Cina yang mengenal tato,
tradisi mencabut gigi,
dan menggendong bayi. Buku Sanguo
Zhi mencatat ciri-ciri fisik
yang mirip dengan ciri-ciri fisik orang yang digambarkan dalam bonekahaniwa. Laki-laki
berambut panjang yang dikepang, tubuh dihiasi tato, dan perempuan mengenakan
pakaian terusan berukuran besar.
Situs
Yoshinogari adalah situs arkeologi terbesar untuk peninggalan orang zaman Yayoi yang
mengungkap adanya permukiman di Kyushu yang sudah didiami orang secara terus
menerus selama ratusan tahun. Hasil ekskavasi menunjukkan artefak tertua
berasal dari sekitar 400 SM. Di antara artefak yang ditemukan terdapat perkakas
besi dan perunggu, termasuk perkakas dari Korea dan Cina. Dari barang-barang
peninggalan diperkirakan orang zaman Yayoi sudah sering melakukan kontak dan
berdagang dengan orang dari Daratan Cina
Zaman Kofun
Zaman Kofun dimulai sekitar 250 M. Nama zaman
ini berasal dari tradisi orang zaman itu untuk membuat gundukan makam (tumulus) yang disebutkofun.
Pada zaman ini sudah terdapat negara-negara militer yang kuat dengan klan-klan
berpengaruh sebagai penguasa. Salah satu di antaranya terdapat negara Yamato
yang dominan, dan berpusat di Provinsi Yamato dan Provinsi Kawachi. Negara Yamato berlangsung dari abad ke-3
hingga abad ke-7, dan merupakan asal garis keturunan kekaisaran Jepang. Negara Yamato yang berkuasa atas klan-klan
lain dan memperoleh lahan-lahan pertanian mempertahankan pengaruh yang kuat di
Jepang bagian barat. Jepang mulai mengirimkan utusan ke Kekaisaran Cina pada
abad ke-5. Dalam dokumen sejarah Cina ditulis tentang negara Wa yang memiliki lima raja.
Sistem pemerintahan di Wa meniru model Cina yang menerapkan sistem administrasi
terpusat. Sistem kekaisaran juga mengambil model dari Cina, dan masyarakat
dibagi menjadi strata berdasarkan profesi.
Hubungan yang erat antara Jepang dengan Tiga Kerajaan Korea dimulai pertengahan zaman Kofun,
sekitar akhir abad ke-4.
Zaman Asuka
Pada zaman Asuka (538-710), negara Jepang purba Yamato secara bertahap
menjadi negara yang tersentralisasi. Negara Jepang purba sudah memiliki
undang-undang seperti dinyatakan dalam Undang-Undang
Taihō dan butir-butir Reformasi Taika. Masuknya
agama Buddha di Jepang mengakibatkan orang tidak lagi membuat makam berbentuk
kofun.
Agama Buddha masuk ke Jepang sekitar tahun 538
melalui Baekje yang mendapat dukungan militer dari
Jepang. Penyebaran agama Buddha
di Jepang dilakukan oleh kalangan penguasa. Pangeran Shōtokumendedikasikan
dirinya dalam penyebaran Buddhisme dan kebudayaan Cina di Jepang. Ia berjasa menyusun Konstitusi 17
Pasal yang membawa
perdamaian di Jepang. Konstitusi yang disusunnya dipengaruhi oleh pemikiran Konfusianisme tentang
berbagai moral dan kebajikan yang diharapkan masyarakat dari pejabat pemerintah
dan abdi kaisar.
Dalam sepucuk surat yang disampaikan duta Kekaisaran Jepang ke Kekaisaran Cina pada tahun 607 ditulis kata-kata,
"Kaisar negeri matahari terbit (Jepang) mengirimkan surat kepada kaisar di
negeri matahari terbenam (Cina)". Surat
tersebut menyebabkan kemarahan kaisar Cina.
Dimulai dengan Perintah Reformasi Taika tahun
645, Jepang semakin giat mengadopsi praktik-praktik budaya Cina, melakukan
reorganisasi pemerintahan, serta menyusun undang-undang pidana (Ritsuryō) dengan
mengikuti struktur administrasi Cina pada waktu itu. Istilah Nihon (日本?) juga mulai dipakai
sebagai nama negara sejak zaman Asuka.
Zaman Nara
Periode akhir sejarah klasik Jepang berlangsung dari 794 hingga 1185 yang disebut zaman Heian. Puncak kejayaan istana kekaisaran di bidang puisidan sastra terjadi
pada zaman Heian. Pada awal abad ke-11, Murasaki Shikibu menulis
novel Hikayat Genji yang
hingga kini merupakan salah satu dari novel tertua di dunia. Pada zaman Heian
selesai disusun naskah tertua koleksi puisi Jepang, Man'yōshū dan Kokin Wakashū.
Pada zaman Heian berkembang berbagai macam kebudayaan lokal, misalnya aksara kana yang
asli Jepang. Pengaruh budaya Cina surut setelah sampai di puncak keemasan.
Pengiriman terakhir utusan Jepang ke Dinasti Tang berlangsung
pada tahun 838 sejalan dengan kemunduran Dinasti Tang. Walaupun demikian, Cina
dalam terus berlanjut sebagai negara tujuan ekspedisi dagang dan rombongan
peziarah agama Buddha.
Kekuasaan politik istana kekaisaran berada di tangan segelintir keluarga
bangsawan yang disebut kuge, khususnya klan Fujiwara yang
berkuasa dengan gelar Sesshō and
Kampaku.
Pada akhir zaman Heian bermunculan berbagai klan samurai. Empat klan samurai yang paling kuat adalah klan Minamoto, klan Taira, klan Fujiwara, dan klan Tachibana.
Memasuki akhir abad ke-12, konflik antarklan berubah menjadi berbagai perang
saudara seperti Pemberontakan Hōgen danPemberontakan Heiji.
Setelah berakhirnya Perang Genpei,
Jepang berada di bawah pemerintahan militer oleh klan-klan samurai di bawah
pimpinan seorang shogun.
Zaman feudal
Dalam sejarah Jepang, zaman feodal dibagi
menjadi dua bagian. Paruh pertama disebut abad pertengahan (chūsei) dari zaman Kamakura hingga zaman Muromachi, sementara paruh kedua disebut abad modern (kinsei)
dari zaman Azuchi-Momoyama hingga zaman Edo.
Zaman feodal di Jepang berlangsung dari abad ke-12 hingga abad ke-19,
ditandai oleh pemerintahan daerah oleh keluarga-keluarga daimyo di bawah kendali pemerintahan militer
keshogunan. Kaisar hanya berperan sebagai kepala negara de jure sementara
kekuasaan berada di tangan shogun
Zaman Kamakura
Keshogunan Kamakura berkuasa
di Jepang dari tahun 1185 hingga 1333 yang disebut zaman Kamakura yang
merupakan zaman transisi menuju abad pertengahan Jepang. Abad pertengahan
berlangsung selama hampir 700 tahun ketika pemerintah pusat, istana, dan Kaisar
Jepang umumnya hanya menjalankan fungsi-fungsi seremonial. Urusan sipil,
militer, dan kehakiman dikendalikan oleh kelas samurai. Secara de facto,
penguasa negeri kekuasaan politik berada di tangan shogun yang berasal dari
klan samurai yang terkuat.
Pada 1185, Minamoto no Yoritomo menghancurkan
klan Taira yang merupakan musuh bebuyutan klan Minamoto. Setelah pada tahun
1192 diangkat oleh Kaisar sebagai Seii Tai-Shogun,
Yoritomo mendirikan pemerintahan militer di Kamakura dan berkuasa
sebagai shogun pertama Keshogunan Kamakura.
Setelah wafatnya Yoritomo, klan Hōjō menjadi klan yang berpengaruh dan bertugas
sebagai wali shogun.
Peristiwa terbesar
dalam periode Kamakura adalah invasi Mongol ke Jepang antara
1272 dan 1281. Pasukan Mongol dengan teknologi angkatan laut dan persenjataan
yang unggul mencoba menyerbu ke kepulauan Jepang. Angin topan yang kemudian
dikenal sebagai kamikaze (angin dewa) membuat
kekuatan invasi Mongol tercerai-berai. Meskipun demikian, beberapa sejarawan
bersikeras bahwa pertahanan pantai yang dibangun Jepang di Kyushucukup
memadai untuk mengusir para penyerbu. Walaupun invasi Mongol berhasil
digagalkan, usaha mengatasi serbuan bangsa Mongol menyebabkan berakhirnya
kekuasaan keshogunan akibat kekacauan politik dalam negeri.
Zaman Kamakura
berakhir setelah runtuhnya kekuasaan Keshogunan Kamakura pada tahun 1333.
Kekuasaan dikembalikan ke tangan kekaisaran di bawah pemerintahan Kaisar Go-Daigo dalam masa Restorasi Kemmu yang hanya berlangsung singkat.
Pemerintahan Go-Daigo kembali ditumbangkan oleh Ashikaga Takauji.
Zaman Muromachi
Dalam periodisasi
sejarah Jepang, zaman Muromachi berlangsung
dari sekitar tahun 1136 hingga 1673 ketika kekuasaan pemerintah berada di
tangan Keshogunan Ashikaga yang
juga disebut Keshogunan Muromachi. Pendiri Keshogunan Ashikaga adalah Ashikaga Takauji yang merebut kekuasaan politik
dari Kaisar Go-Daigo dan
sekaligus mengakhiri Restorasi Kemmu. Zaman
Muromachi berakhir pada tahun 1573 ketika shogun ke-15 sekaligus shogun
Muromachi terakhir, Ashikaga
Yoshiaki diusir dari ibu kota Kyoto oleh Oda Nobunaga.
Tahun-tahun awal
zaman Muromachi juga disebut zaman Nanboku-cho atau zaman Istana Utara-Istana Selatan
ketika kekuasaan istana terbelah dua menjadi Istana Utara dan Istana Selatan.
Sejak tahun 1467 hingga berakhirnya zaman Muromachi disebut sebagai zaman Sengoku atau "zaman negara-negara bagian yang
berperang". Pada zaman Sengoku terjadi perang saudara dan perebutan
kekuasaan antarprovinsi. Pada masa ini pula terjadi kontak pertama Jepang
dengan orang-orang Barat yang disebut Perdagangan dengan Nanban ketika
pedagang-pedagang Portugistiba di Jepang.
Sebuah kapal
Portugis yang berlayar ke Cina terkena badai dan merapat di sebuah pulau Jepang
bernama Tanegashima. Senjata api yang diperkenalkan oleh orang Portugis
membawa kemajuan teknologi militer dalam periode Sengoku, dan berpuncak pada Pertempuran
Nagashino yang melibatkan pasukan samurai yang dipersenjatai
dengan 3.000 pucuk arquebus (jumlah sebenarnya
diperkirakan sekitar 2.000 pucuk). Selama perdagangan dengan Nanban, para
pedagang dari negara-negara lainnya, Belanda, Inggris, dan Spanyol juga ikut
berdatangan. Kedatangan para pedagang juga membawa penyebar agama Kristen,
Serikat Yesuit, Ordo Dominikan, dan misionaris Fransiskan.
Zaman Azuchi-Momoyama
Dari tahun 1568 hingga 1600 di Jepang disebut zaman Azuchi-Momoyama.
Jepang bersatu secara militer dan negara menjadi stabil di bawah kekuasaan Oda Nobunaga yang
dilanjutkan oleh Toyotomi Hideyoshi.
Istilah zaman Azuchi-Momoyama berasal dari nama istana (kastil) yang
menjadi markas kedua pemimpin besar, Nobunaga di Istana Azuchi dan Hideyoshi di Istana Momoyama.
Setelah berhasil menyatukan Jepang, Hideyoshi berusaha memperluas
wilayah dengan melakukan invasi ke Korea. Dua
kali usaha penaklukan Korea berakhir dengan ditarik mundurnya pasukan Hideyoshi
dari Semenanjung Korea pada tahun 1598 akibat dikalahkan pasukan gabungan Korea
dan Cina, serta wafatnya Hideyoshi.
Konflik suksesi pasca-Hideyoshi berakhir dengan munculnya Tokugawa Ieyasu sebagai
pemimpin baru Jepang. Kekuasaan pemerintahan beralih ke tangan Ieyasu setelah
mengalahkan pasukan pendukung Toyotomi Hideyori dalam Pertempuran Sekigahara.
Zaman Edo (1603-1868)
Pada zaman Edo adalah pemerintahan otonomi daerah berada di tangan lebih
dari dua ratus pejabat daimyo.
Sebagai klan terkuat, pemimpin klan Tokugawa dari
generasi ke generasi menjabat sebagai shogun (sei-i taishōgun). Keshogunan Tokugawa yang bermarkas di Edo (sekarang Tokyo) memimpin para daimyo
di masing-masing daerah otonom yang disebut domain (han).
Kelas samurai ditempatkan oleh keshogunan di atas
kelas rakyat biasa, petani, perajin, dan pedagang. Keshogunan mengeluarkan
undang-undang yang mengatur segala aspek kehidupan, dimulai dari potongan
rambut dan busana untuk masing-masing kelas dalam masyarakat. Shogun mewajibkan
para daimyo secara bergantian untuk bertugas di Edo. Mereka disediakan rumah
kediaman mewah di Edo agar tidak memberontak. Kekuatan militer daimyo daerah
ditekan, dan diharuskan meminta izin dari pusat sebelum dapat memperbaiki
fasilitas militer. Keshogunan Tokugawa runtuh setelahPerang Boshin 1868-1869.
Zaman Edo adalah zaman keemasan seni lukis ukiyo-e dan seni teater kabuki dan bunraku.
Sejumlah komposisi terkenal untuk koto dan shakuhachiberasal
dari zaman Edo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar